Studi Morfologi Vulkanisat Kompon Ksb Terisi Silika

Uji SEM (scanning electron microscopy) dilakukan untuk mengetahui morfologi atau citra permukaan dari sampel putus vulkanisat kompon KSB. Hasil SEM berupa gambar permukaan putus vulkanisat karet dengan menggunakan skala 200x. Pengaruh penambahan oleamida terhadap morfologi permukaan putusan vulkanisat kompon KSB terisi silika dapat dilihat pada Gambar berikut.

Gambar Mikrograf SEM dengan Perbesaran 200x dari Putusan Vulkanisat Kompon KSB Terisi Silika dengan Penambahan Oleamida

Gambar Mikrograf SEM dengan Perbesaran 200x dari Putusan Vulkanisat Kompon KSB Terisi Silika dengan Penambahan Oleamida Sebanyak : (A) 0,0 bsk, (B) 2,0 bsk dan (C) 6,0 bsk.


Dari Gambar terlihat bahwa mikrograf dari permukaan putus vulkanisat kompon KSB terisi silika dengan penambahan oleamida sebanyak 0,0, 2,0 dan 6,0 bsk. Dari Gambar (B) dapat diamati dengan jelas bahwa pada penambahan oleamida yang optimum sebanyak 2,0 bsk menunjukkan permukaan matriks yang paling kasar dengan cabikan yang besar dibanding Gambar (A) dan Gambar (C). Hal ini mengindikasikan telah terjadi interaksi yang baik antara KSB dengan pengisi silika sehingga menghasilkan morfologi permukaan putus.

Sebuah kenaikan dalam energi pemutusan dikarenakan interaksi pengisi dan karet yang besar, yang bertanggung jawab terhadap kekasaran dan garis koyak matriks dari permukaan matriks yang terkoyak. Mikrograf dari permukaan terkoyak dari matriks sesuai dengan hasil yang diperoleh dari peneliti lain yang melaporkan hal yang serupa. Dalam hal ini, permukaan matriks yang lebih halus menandakan kerapatan sambung silang yang rendah.

Untuk memberikan penjelasan mengenai interaksi antara KSB dengan pengisi silika, maka dilakukan perbandingan hasil uji SEM diatas dengan sifat-sifat kekuatan tarik dan kekerasan. Hasil yang diperoleh menunjukkan kesesuaian dimana morfologi permukaan putus vulkanisat karet sejalan kekuatan tarik yang menunjukkan nilai kekuatan tarik tertinggi pada penambahan oleamida sebanyak 2,0 bsk. Demikian juga pada ketahanan abrasi yang menunjukkan abrasion loss terkecil pada penambahan oleamida sebanyak 2,0 bsk. Pada Gambar (B) menunjukkan permukaan yang lebih banyak mengalami cabikan-cabikan bila dibandingkan dengan Gambar (A) dan Gambar (C).

Penambahan oleamida dengan jumlah yang berlebih ke dalam kompon karet menyebabkan kompon menjadi lebih lembut sehingga semakin kecil gesekan atau cabikan yang diberikan pada kompon tersebut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Karakterisasi Indeks Kristalinitas Vulkanisat Kompon Karet Alam Terisi Silika Tanpa Penambahan Oleamida Serta Penambahan Oleamida

Uji Fourier Transform Infrared (Ftir) Vulkanisat Kompon Karet Alam Terisi Silika Tanpa Penambahan Oleamida Serta Dengan Penambahan Oleamida